Bandung, sehatnews – Indonesia semakin memperkuat diplomasi kesehatan global dengan menjalin kerja sama strategis di sektor farmasi.
Salah satu langkah signifikan dalam inisiatif ini adalah kesepakatan antara PT Biofarma dan Arabio, perusahaan farmasi asal Arab Saudi, untuk memperluas distribusi vaksin di kawasan Timur Tengah.
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian (MoU) yang ditandatangani dalam kunjungan delegasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi ke Indonesia.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusi, menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin serta mempercepat distribusinya ke negara-negara di kawasan tersebut.
“Dengan kerja sama ini, Biofarma diharapkan dapat membangun fasilitas produksi vaksin di Arab Saudi, sehingga distribusi ke Timur Tengah bisa lebih efisien,” ujar Rizka di Bandung, Selasa (25/2).
Selain memperkuat jaringan distribusi, kolaborasi ini juga menjadi langkah strategis bagi Indonesia dalam mendukung program global pemberantasan polio.
Arab Saudi baru saja mengumumkan program pendanaan untuk inisiatif PBB dalam eliminasi penyakit tersebut.
Vaksin polio yang diproduksi Biofarma diharapkan menjadi bagian dari upaya ini, seiring dengan meningkatnya kebutuhan vaksin di berbagai negara.
Direktur Utama PT Biofarma, Shadiq Akasya, menyatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga menjadi kontribusi nyata Indonesia dalam bidang kesehatan global.
“Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini memberikan dampak positif, baik dalam hal ekspansi bisnis maupun kontribusi terhadap kesehatan masyarakat dunia,” ujarnya.
Tak hanya di sektor vaksin, kolaborasi Indonesia dan Arab Saudi juga merambah bidang pendidikan kesehatan.
Delegasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi turut mengunjungi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bandung untuk melihat langsung fasilitas Laboratorium OSCE Keperawatan.
Ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination) digunakan untuk menilai keterampilan mahasiswa keperawatan dalam praktik klinis.
Kunjungan ini membuka peluang kerja sama lebih luas di bidang pendidikan keperawatan, terutama dengan adanya kelas internasional di Poltekkes Bandung yang mencakup bahasa Jepang, Jerman, dan Arab.
Pemerintah Arab Saudi menyatakan minatnya untuk mengeksplorasi lebih jauh kolaborasi di bidang pendidikan tenaga medis dengan Indonesia.
Dengan rangkaian kerja sama ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri vaksin global, tetapi juga memperluas peranannya dalam sektor pendidikan kesehatan internasional. (*)