JAKARTA, sehatnews – Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC).
Melalui kampanye GIATKAN (Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata), Kemenkes mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berkontribusi dalam deteksi dini, pendampingan pengobatan, serta edukasi untuk mengurangi stigma terhadap penderita TBC.
Momentum HTBS 2025 yang diperingati setiap 24 Maret menjadi pengingat bahwa TBC masih menjadi ancaman kesehatan di Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, menegaskan bahwa keberhasilan eliminasi TBC tidak hanya bergantung pada tenaga kesehatan, tetapi juga pada keterlibatan masyarakat secara luas.
“Eliminasi TBC hanya bisa tercapai jika masyarakat turut serta dalam deteksi dini, pengobatan yang tepat, serta memberikan dukungan sosial bagi pasien. Stigma terhadap penderita harus dihapus agar mereka lebih mudah mendapatkan akses pengobatan tanpa rasa takut atau malu,” ujar dr. Yudhi.
Untuk mendukung upaya ini, Kemenkes mendorong berbagai program di tingkat nasional dan daerah, seperti mobilisasi pemeriksaan dini TBC, integrasi layanan kesehatan, serta kampanye edukasi di berbagai media.
Melalui Surat Edaran Nomor HK.02.03/C/376/2025, Kemenkes juga mengimbau pemerintah daerah dan organisasi masyarakat untuk aktif menyelenggarakan kegiatan yang mempercepat eliminasi TBC.
Kemenkes menegaskan bahwa masyarakat dapat berkontribusi dengan lima langkah utama:
- Meningkatkan kesadaran tentang TBC dan pentingnya deteksi dini.
- Mendukung pasien dalam menyelesaikan pengobatan agar tidak terjadi resistensi obat.
- Mengurangi stigma terhadap penderita TBC untuk mendorong lebih banyak orang menjalani pemeriksaan.
- Mengikuti kampanye TOSS TB (Temukan TB, Obati Sampai Sembuh) melalui media sosial dan komunitas lokal.
- Berpartisipasi dalam program deteksi dini yang diadakan oleh puskesmas atau fasilitas kesehatan setempat.
Dengan semangat Gerak Bersama, Sehat Bersama, Kemenkes menargetkan eliminasi TBC pada tahun 2030 dan berharap seluruh masyarakat dapat berkontribusi aktif demi Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari penyakit menular ini. (*)