Makassar, sehatnews — Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) mengambil langkah strategis dalam mendukung pembangunan kota inklusif melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Model Kota Ramah Lansia”.
Kegiatan yang digelar pada Kamis (24/4) ini menjadi bagian dari riset Urban Health and Healthy Cities yang dipimpin oleh Prof. Sukri Palutturi, S.KM., M.Kes., MSc.PH., Ph.D, selaku Dekan FKM Unhas sekaligus Ketua Tim Peneliti.
FGD melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari tingkat kota hingga komunitas. Hadir dalam diskusi tersebut perwakilan dari Dinas Sosial Kota Makassar, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pinrang, akademisi dari Universitas Negeri Makassar (UNM), organisasi masyarakat, Sekolah Lansia, kader Bina Keluarga Lansia, Ketua RW se-Kecamatan Manggala, serta sejumlah warga lansia.
Dalam sambutannya, Prof. Sukri menekankan pentingnya mewujudkan kota yang tidak hanya layak huni bagi kelompok usia produktif, tetapi juga ramah bagi para lansia.
Ia menyampaikan bahwa rancangan model ini akan mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya lokal, sehingga benar-benar relevan dan implementatif di lapangan.
“Kami ingin membangun kota yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, pendekatannya harus berbasis partisipasi, dengan melibatkan semua pihak, termasuk lansia itu sendiri,” ujarnya.
Sesi FGD dibuka dengan paparan dari tim mahasiswa peneliti yang menjelaskan kerangka awal model kota ramah lansia dan tujuan riset yang tengah dikembangkan.
Pemaparan ini disambut dengan antusiasme peserta yang kemudian aktif menyampaikan pandangan, pengalaman, serta harapan mereka terhadap kota yang lebih bersahabat bagi warga lanjut usia.
Beragam masukan mencuat, mulai dari kebutuhan infrastruktur ramah lansia, akses layanan kesehatan dan informasi, hingga pentingnya program pemberdayaan sosial di tingkat keluarga dan komunitas.
Dialog berlangsung interaktif, mencerminkan tingginya kepedulian para peserta terhadap isu penuaan dan kualitas hidup lansia.
Diskusi ditutup dengan semangat kolaboratif antar peserta untuk bersama-sama mendukung pengembangan model kota ramah lansia di Makassar.
Hasil FGD ini akan menjadi pijakan awal dalam menyusun indikator dan rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah.
Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) nomor 11, yakni menciptakan kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. (*)