Pulau Taliabu, sehatnews – Pemerintah pusat terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, salah satunya di Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah peningkatan status RSUD Bobong dari tipe D menjadi tipe C guna memastikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal dan mengurangi ketergantungan rujukan pasien ke luar daerah.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa peningkatan status rumah sakit ini merupakan bagian dari program Quick Win Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembangunan 66 rumah sakit di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 32 rumah sakit, termasuk RSUD Bobong, ditargetkan selesai pada tahun 2025.
“Ini adalah tahap groundbreaking dari peningkatan status RSUD Bobong yang sekarang akan berstatus sebagai rumah sakit tipe C. Dengan status ini, diharapkan masyarakat tidak lagi harus dirujuk keluar daerah untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik,” ujar Menkes Budi saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan di RSUD Bobong, Sabtu (8/3/2025).
Pembangunan Ditargetkan Selesai 2025, RSUD Bobong Dilengkapi Fasilitas Modern
Pembangunan RSUD Bobong ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. Rumah sakit ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan modern serta peralatan medis canggih guna memastikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat Pulau Taliabu.
Menkes Budi menjelaskan bahwa lima jenis penyakit utama yang akan menjadi prioritas pelayanan di RSUD Bobong adalah stroke, penyakit jantung, kanker, penyakit ginjal, serta kesehatan ibu dan anak. Dengan peningkatan fasilitas dan tenaga medis, diharapkan angka kematian akibat penyakit-penyakit ini dapat ditekan.
“Kami ingin agar semua jenis penyakit bisa ditangani dengan baik di rumah sakit ini tanpa perlu ada rujukan keluar,” tegasnya.
Pemerintah Daerah Didorong Siapkan Tenaga Medis
Selain pembangunan infrastruktur, Menkes juga menekankan pentingnya peran Pemerintah Daerah dalam mendukung operasional rumah sakit, terutama dalam penyediaan tenaga medis.
“Bupati harus membantu mencari tenaga medis, terutama dokter spesialis. Minimal ada tujuh spesialis di rumah sakit ini,” ujar Menkes.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan dalam pembangunan RSUD Bobong.
“Alhamdulillah, dengan dukungan Kementerian Kesehatan, hari ini kami menyaksikan sejarah besar, yaitu peningkatan status RSUD Bobong dari tipe D menjadi tipe C. Ini menandakan adanya peningkatan pelayanan, infrastruktur medis yang lebih baik, serta tenaga medis yang lebih kompeten,” kata Aliong.
Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya yang akan dilakukan Pemerintah Daerah adalah merekrut dokter spesialis, melengkapi fasilitas kesehatan modern, serta memperluas ruang rawat inap dan perawatan intensif. Selain itu, sistem rujukan juga akan diperkuat agar pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dapat segera mendapatkan perawatan dengan cepat dan efisien.
Tantangan Akses Kesehatan di Pulau Taliabu
Meski demikian, Bupati Aliong juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, terutama terkait pemerataan akses kesehatan di seluruh kecamatan di Pulau Taliabu.
“Kami berharap dukungan lebih lanjut dari pemerintah pusat, baik dalam bentuk infrastruktur, tenaga medis, maupun program kesehatan lainnya,” kata Aliong.
Sebagai daerah yang baru dimekarkan pada tahun 2013, Kabupaten Pulau Taliabu masih menghadapi kendala dalam hal anggaran dan akses transportasi. Jika terjadi rujukan pasien ke rumah sakit lain, perjalanan bisa memakan waktu antara 5 hingga 20 jam, tergantung kondisi cuaca dan akses transportasi laut.
“Ini menjadi perhatian besar kami. Tak jarang pasien meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit lain karena keterlambatan penanganan medis,” ungkap Aliong.
Ia berharap dengan peningkatan status RSUD Bobong dan perhatian lebih dari pemerintah pusat, masyarakat Taliabu tidak lagi harus menghadapi kendala besar dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.
“Pembangunan ini adalah bukti nyata perhatian pemerintah terhadap kami, dan kami berharap ke depan masyarakat Pulau Taliabu benar-benar merasakan manfaatnya,” tutupnya. (*)