Menkes Budi Gunadi Sadikin Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Sulawesi Tenggara

Tim Redaksi

Menkes Kunjungi Puskesmas di Sulawesi Tenggara
Menkes Kunjungi Puskesmas di Sulawesi Tenggara (Foto: Humas Kemenkes RI)

Buton Tengah, sehatnews — Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melakukan kunjungan kerja ke dua Puskesmas di Sulawesi Tenggara, yakni Puskesmas Lakudo di Kabupaten Buton Tengah dan Puskesmas Watubangga di Kabupaten Kolaka, Jumat (3/5/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung implementasi program cek kesehatan gratis, yang merupakan salah satu prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pemanfaatan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) yang telah diimplementasikan di seluruh Puskesmas.

Aplikasi ini memungkinkan pencatatan data kesehatan masyarakat secara digital yang langsung terintegrasi dengan pusat data nasional. Menurut Menkes, hal ini penting untuk memantau pelaksanaan program cek kesehatan gratis secara lebih terstruktur dan efektif.

“Sekarang di semua Puskesmas sudah tersedia aplikasi ASIK. Ini penting agar program cek kesehatan gratis bisa tercatat secara nasional dan kita pantau bersama,” ungkap Menteri Budi saat meninjau pelaksanaan program tersebut.

Namun, ia juga menyoroti tantangan yang terkait dengan konektivitas internet, terutama di daerah-daerah terpencil.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan mulai memasang internet satelit di lebih dari 2.000 Puskesmas, termasuk yang berada di wilayah terpencil, guna memastikan aplikasi ASIK dapat berfungsi secara optimal.

“Rencananya lebih dari 2.000 Puskesmas akan dipasangi internet satelit agar mereka memiliki akses internet yang bahkan bisa lebih baik daripada di kota-kota besar di Pulau Jawa,” tambahnya.

Dengan adanya konektivitas yang lebih baik, data yang tercatat dalam aplikasi ASIK dapat langsung diteruskan ke kepala Puskesmas dan dinas kesehatan setempat. Hal ini mempermudah pemantauan kondisi pasien dan pengambilan tindakan medis yang lebih cepat dan tepat.

Selain membahas infrastruktur digital, Menteri Budi juga berbicara tentang kondisi kesehatan masyarakat yang ia temui di lapangan. Ia menyoroti hipertensi dan masalah kesehatan gigi sebagai dua isu utama yang sering ditemukan di banyak wilayah.

Menurutnya, hipertensi sering kali tidak terdeteksi karena banyak orang merasa sehat meskipun memiliki tekanan darah tinggi, yang pada akhirnya dapat berujung pada stroke, serangan jantung, atau kematian.

“Masalah yang paling sering saya lihat adalah tekanan darah tinggi. Banyak yang merasa sehat karena masih bisa beraktivitas, padahal ini bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, bahkan kematian,” jelas Menkes Budi.

Ia juga menekankan pentingnya ketersediaan obat-obatan esensial, seperti kaptopril, di seluruh Puskesmas sebagai bagian dari layanan dasar yang harus diberikan kepada masyarakat.

Di Puskesmas Watubangga, Menteri Budi didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, dan Bupati Kolaka, Amri Jamaluddin.

Dalam kesempatan itu, Menteri Budi menyampaikan pesan agar tenaga kesehatan di daerah tetap aktif melayani dan mendukung pelaksanaan program nasional ini dengan penuh dedikasi.

“Kalau ketahuan ada yang kurang sehat, langsung diberi obat dan diajarkan untuk mengubah gaya hidup,” kata Menkes Budi.

Gubernur Andi Sumangerukka juga memberikan dukungan penuh terhadap program cek kesehatan gratis. Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai langkah awal dalam menjaga kesehatan.

“Begitu kita cek dan tahu kondisi kita, maka bisa segera dilakukan tindakan pencegahan. Mari kita sama-sama menjaga kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kolaka, Amri Jamaluddin, mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap daerahnya dan mendorong tenaga kesehatan di Kolaka untuk memberikan pelayanan terbaik dengan penuh dedikasi.

“Saya mengajak seluruh tenaga kesehatan, para dokter, untuk melayani masyarakat Kolaka dengan ikhlas dan tulus demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” tuturnya.

Program cek kesehatan gratis ini dirancang untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Penyakit-penyakit ini merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, namun sering tidak terdeteksi karena gejala awal yang samar.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih awal mengetahui kondisi kesehatannya dan melakukan pencegahan yang tepat. (*)

Jangan Lewatkan:

Bagikan: