Mataram, sehatnews — Upaya memperkuat kesiapsiagaan bencana di sektor kesehatan Indonesia memasuki babak baru.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA) resmi meluncurkan proyek Capacity Building for Training of Disaster Management in the Indonesian Health System melalui Kick-off Meeting di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (25/4).
Proyek kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Records of Discussion (RoD) antara kedua pihak pada April 2024 lalu. Dengan komitmen hibah senilai USD 12 juta (setara sekitar Rp198 miliar), program ini akan berjalan hingga tahun 2028.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional, khususnya dalam membangun sumber daya manusia di bidang kesehatan yang tangguh menghadapi bencana,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dalam sambutannya.
Ruang lingkup proyek mencakup pembangunan pusat pelatihan tanggap bencana, pengembangan kurikulum berbasis standar internasional, pelatihan bagi instruktur, serta penguatan kapasitas operasional.
Bapelkes Mataram ditetapkan sebagai pusat utama pelaksanaan proyek, sementara Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan berperan sebagai penerima hibah.
Kunta menekankan pentingnya kesinambungan program pasca-implementasi. Ia berharap, melalui dukungan KOICA, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan di NTB mampu mengelola dan melanjutkan program ini secara mandiri di masa depan.
“Sinergi pemerintah pusat, daerah, dan mitra internasional menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan sektor kesehatan kita,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Country Director KOICA Indonesia, Kim Hyo Jin, mengungkapkan bahwa proyek ini sejalan dengan prioritas KOICA di Indonesia, yakni memperkuat kapasitas SDM, mendukung digitalisasi, serta membangun sistem kesiapsiagaan bencana yang inklusif dan berkelanjutan.
Tidak hanya berhenti di proyek ini, Kemenkes RI juga tengah menginisiasi kerja sama lanjutan dengan KOICA melalui program Improving Regulatory System of Medical and Health Workforce in Indonesia, yang difokuskan pada peningkatan sistem regulasi dan uji kompetensi tenaga kesehatan.
Sebagai langkah awal implementasi, Kemenkes akan membentuk Project Steering Committee dan Project Implementation Unit untuk memastikan pengelolaan proyek berjalan efektif. Penyusunan regulasi pendukung serta pembentukan tim pemantauan dan evaluasi proyek juga akan segera dilaksanakan.
Kick-off Meeting ini turut dihadiri oleh jajaran perwakilan KOICA Indonesia Office, tim konsultan dari Korea Selatan, serta pejabat pemerintah daerah dan institusi kesehatan di NTB.
Peluncuran proyek ini menandai komitmen nyata Indonesia dalam memperkuat ketahanan sektor kesehatan menghadapi risiko bencana, sekaligus mempererat kemitraan strategis dengan Korea Selatan di bidang pembangunan kesehatan. (*)