Jakarta, sehatnews — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar, mendorong generasi muda, khususnya kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), untuk aktif berkontribusi dalam mendorong kemajuan bangsa melalui inovasi, pemberdayaan ekonomi, dan pengawasan mutu produk nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Taruna saat menjadi narasumber dalam kegiatan Kaderisasi Festival PMII yang digelar di Kantor Pusat Pengurus Besar PMII, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Generasi Hebat, Pergerakan Perubahan” dan menjadi ajang dialog strategis antara tokoh nasional dan kader muda PMII.
Dalam sesi Kaderisasi Talk, Taruna menguraikan tantangan besar yang dihadapi generasi masa kini, antara lain digitalisasi global, dominasi materialisme, dan persoalan kemiskinan. Ia menekankan pentingnya pendekatan rasional dan kreatif berbasis inovasi teknologi dalam menjawab tantangan tersebut.
“Pemuda hari ini tidak cukup hanya paham teori. Mereka harus menjadi aktor perubahan, mampu beradaptasi dalam era digital, serta punya kepekaan sosial terhadap ketimpangan dan kemiskinan,” ujar Taruna di hadapan para peserta.
Selain mengemban peran pengawasan terhadap obat dan makanan, BPOM, lanjut Taruna, juga berperan dalam mendukung UMKM agar mampu memproduksi barang yang aman, bermutu, dan layak bersaing di pasar global.
Ia menegaskan, BPOM siap memberikan pendampingan dalam hilirisasi produk UMKM sebagai bagian dari pembangunan ekonomi inklusif.
“Ketika produk lokal memiliki standar keamanan dan mutu tinggi, maka daya saing bangsa juga akan meningkat,” tegasnya.
Dialog tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh seperti Staf Khusus Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Oki Earlivan A., Sekjen PB PMII M. Irkham Tamrin, Ketua Kaderisasi Nasional Acep Jamaludin, serta jajaran pengurus PB PMII lainnya.
Di tengah diskusi, Taruna juga mengenang perjuangan masa mudanya bersama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada era reformasi 1998. Ia menyebut pengalaman itu sebagai titik penting yang membentuk komitmen terhadap perubahan sosial.
“Kami pernah merasakan getirnya perjuangan, dan itu menjadi alasan mengapa saya selalu mendorong generasi muda untuk tak sekadar menjadi penonton perubahan,” ungkapnya.
Menanggapi pertanyaan peserta tentang peran BPOM dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Taruna menjelaskan bahwa program tersebut merupakan bagian dari agenda pembangunan besar yang berdampak luas pada perputaran ekonomi nasional.
“MBG bukan sekadar soal gizi anak, tapi ini menyangkut nasib UMKM, kualitas SDM, dan geliat ekonomi lokal yang bisa mencapai ratusan triliun rupiah,” katanya.
Taruna juga membuka peluang kolaborasi antara BPOM dan kader PMII dalam bentuk kemitraan edukatif, penelitian, dan pengawasan mutu. Ia mengajak generasi muda untuk aktif menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pengamat.
“Mari kita bergerak bersama, mendampingi masyarakat agar produk mereka aman dan berkualitas, sekaligus membangun ekonomi rakyat dari bawah,” ajaknya.
Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Khoirunnas anfa uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama), Taruna mengakhiri pemaparannya dengan pesan moral untuk semua pihak agar berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera.
“Generasi Hebat itu bukan yang paling cerdas, tapi yang paling siap terjun dan memberi manfaat. Mari bersama BPOM, PMII jadi penggerak perubahan,” pungkasnya.